Sabtu, 06 Juni 2009

KONTRIBUSI GERAKAN PARTAI POLITIK PERTI DI MINANG KABAU
(Dalam Ranah Perpolitikan Di Indonesia, Upaya Mewujutkan Kemajuan Bangsa Pada Tahun 1928-1969)

A. Latar Belakang
Sebagaimana yang diketahui bahwa gerakan politik Islam di Indonesia sangat memainkan peranan yang sangat signifikan dalam dinamika agama dan negara. Tidak bisa dipungkiri, dinamika Islam dalam mewujutkan perubahan sosial di dalam politik suatu bangsa akan diawali oleh gerakan dan aktivitas sosial politik dan kemasyarakatan pada suatu daerah tertentu. Oleh sebab itu, lahirnya gerakan partai politik tidak akan pernah lepas dari yang namanya gerakan.
Suatu gerakan sosial religi besar kemungkinan akan menimbulkan gerakan politik Islam, yang tentunya didalam gerakan itu, perhatian utama yang akan dilakukan ialah pada perubahan, pembinaan dan pemberdayaan umat manusia, supaya terciptanya suatu tatanan sosial baru yang lebih maju.
Salah satu daerah yang cepat dalam melancarkan perubahan dalam rangka pembaharuan ditanah air adalah Sumatra Barat. Diantara cara perubahan tersebut dilakukan melalui aspek pendidikan masyarakat. Hal ini terlihat setelah datangnya tiga tokoh uatama dalam pergerakan Islam itu, yaitu Syekh Sulaiman Arrasuli (1871-1970), Pendiri Pondok Pesantren Madrasah Tarbiah Islamiyah Candung, yang menetap dicandung, Kec. IV angkat Candung Kab. Agam. Syekh Sirajjudin Abbas (1905-), beliau menetap Bengkawas Bukittinggi dan Syaekh M. Jamil Jaho (1878-1945) yang menetap di Jaho Kab. Tanah Datar. Ketiga tokoh inilah yang paling berpengaruh melakukan pembaruan pemikiran di Minang Kabau dan juga sangat berpengaruh terhadap gerakan politik partai PERTI yang akan kita bahas dalam penelitian ini.

PERTI lahir dipusat ranah Minang yang lebih dikenal dengan sebutan sebutan tiga lunak (Lunak Agam, Tanah Datar dan 50 Kota). Di sinilah awal mulanya tiga ulama tadi memulai perkumpulan dan mengajarkan seluruh kaum muslimin pelajaran agama di Minang Kabau. Pada permulaannya mereka mengajarkan santri-santri mereka dengan cara halaqah yang kemudian menjadi lembaga pendidikan Islam dalam bentuk Modern, melalui metodik dalam mengajarkan dan mengembangkan pemikiran-pemikiran Islam yang baru baik dalam ruangan maupun di tegah-tegah masyarakat. Kadang-kadang mereka menampakkan dirinya sebagai gerakan sosial relegi yang mendukung perjuangan rakyat Indonesia untuk merebutkan kemerdekaan dari jajahan kolonial Belanda.
Dalam sejarah tercatat, pada pemilu pertama setelah kemerdekaan gerakan Islam yang mulanya hanya gerakan sosial religi berubah menjadi sebuah partai politik dan ikut serta dalam perpolitikan Indonesia seperti yang dicontohkan oleh PERTI yang landasan utamanya adalah agama sebagai dasar politik yang mengandung idiologi ajaran Islam. Disinilah terjadi pertentangan antara kaum intelegtual dan ulama. Politik itu berdiri sendiri, sebagaimana yang dikatakan kaum intelegtual, sedangkan menurut ulama berbeda bahwa, politik itu tidak berdiri sendiri dengan berlandaskan kepada nash al-Qur’an.
Pernyataan tersebut mengindikasikan adanya kerinduan yang dalam agar para politisi memahami arti politik, gerakan dan partai, karena dalam agama, politik Islam yang sempurna adalah yang membahas urusan-urusan rohani dan materi. Maksutnya, Islam selain mengandung unsur materi juga unsur ruhani, maka disinilah letaknya bahwa kedua unsur tersebut harus diselaraskan dengan bentuk pemaknaan politikyang beridiologi dalam urusan ruhani dan duniawi, dimana politik dimaknai untuk memberikan kesejahteraan sosial.
Oleh karena itu, penelitian ini nantinya akan membahas lebih dalam lagi tentang kontribusi PERTI yang berasaskan Islam dalam memaknai sebuah gerakan dan politik demi terciptanya kemajuan masyarakat dan bangsa Indonesia. Dan diharapkan dalam penelitian ini nantinya bisa memberikan inspirasi dan semangat yang besar dalam memaknai gerakan dan politik itu sendiri, khususnya PERTI.
B. Rumusan Masalah
Keinginan penulis akan hal-hal yang dipaparkan dalam latar belakang masalah diatas memberikan beberapa ide dalam rumusan masalah ini. Diantaranya:
1. Bagaimana kontibusi Gerakan Partai Politik PERTI di Minang Kabau
2. Bagaimana gerakan utama PERTI sebagai partai Islam dan upayanya untuk mewujutkan kemajuan Bangsa.
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk memaparkan Gerakan Partai Politik PERTI dalam kancah perpolitikan di Indonesia pada tahun 1928-1969, juga sebagai pembanding pada perpolitikan Indonesia dewasa ini.
b. Untuk menilai sejauh mana Kontribusi Gerakan Partai Politik Islam dalam pentas Nasional sebagaimana yang diwakili PERTI upaya mewujutkan kemajuan Bangsa.
2. Kegunaan
a. Untuk mengetahui Gerakan Partai Politik secara teoritis, dimana kajian ini merupakan suatu sumbangan yang sederhana bagi wacana politik yang bergerak dewasa ini di Tanah Air.
b. Untuk menambahkan khasanah perpustakaan Islam khususnya bidang keilmuan politik dalam Islam.
D. Telaah Perpustakaan
Sejauh ini yang penulis ketahui, penelitian yang secara khusus menjelaskan tentang KONTIBUSI GERAKAN PARTAI POLITIK PERTI DI MINANG KABAU (Dalam Ranah Perpolitikan Indonesia, Upaya Mewujutkan Kemajuan Bangsa),sampai saat ini belum penulis temukan, sehingga penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian. Penelitian atau karya yang sudah penulis temukan untuk mendukung penelitian ini diantaranya:
Karya Dalier Noer yang berjudul Partai Islam Di Pentas Nasional Kisah Dan Analisis Perkembangan Politik Indonesia 1945-1965. Disini beliau menjelaskan tentang Sejarah Partai Indonesia, sedangkan penelitian ini akan membahas tentang sejarah Gerakan Sosial Religi berubah menjadi Partai Politik khusus di Minang Kabau.
Karya yang berkaitan dengan PERTI yang lain adalah yang berjudul Undang-Undang No 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Studi Kasus Organisasi Persatuan Tarbiah Islamiah Sumatra Barat). Karya ini hanya terpokus menjelaskan bahwa PERTI adalah sebuah organisasi gerakan.
Sedangkan karya Burhanuddin Daya yang berjudul Gerakan pembaharuan Pemikiran Islam. Karya ini mengatakan bahwa PERTI tidak ada begitu saja akan tetapi adat istiadat dan corak kehidupan masyarakat Minang Kabau terbaca dengan jelas. Perbedaan dengan penelitian ini tidak membahas hal itu tapi membahas tentang Kontribusi Gerakan Politik PERTI dalam ranah perpolitikan di Indonesia.



E. Kerangka Teoritik
Gerakan adalah suatu perkumpulan atau golongan ynag ingin mengadakan perubahan-perubahan pada lembaga politik atau menciptakan kehidupan mayarakat yang baru melalui jalur politik. Gerakan lebih terbatas ketimbang partai politik yang cendrung fundamental dan idiologis.
Gerakan politik akan berjalan lancar dengen pengendalian dari sebuah kepemimpinan dari salah satu pemimpin yang berkopenten dalam salah satu kelompok atau golongan. Politik Islam tidak dapat diwujutkan kecuali sekelompok manusia yang solit yang berpijak pada suatu visi dan kepentingan yang sama, yaitu Islam. Dari sisi sosial mereka disebut al-Jamaah, disisi politik mereka disebut al-Hizb (Partai).
Pada awal paska kemerdekaan lahirnya PERTI hampir sama dengan lahirnya partai-partai islam lainnya seperti Masyumi, NU dan PSSI. PERTI ini berpusat di desa Candung Bukittinggi, Sumatra Barat dengan nama asli MTI (Madrasah Tarbiah Islamiyah) pada tahun 5 Mei 1928. Mengutip pendapat Dalier Noer, gerakan ini merupakan salah satu benteng pertahanan gelombang tradisional Islam terhadap penyebaran paham dan gerakan modern dari kolonial asing. Gerakan ini berhasil menyebar sayapnya ke pusat-pusat tradisional di Jambi, Tapanuli, Bengkulu, Aceh, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan.

F. Metode Penelitian
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian perpustakaan ( Library Research) yaitu sebagai suatu penelitian yang diarahkan dan dipokuskan untuk menalaah dan membahas bahan-bahan pustaka baik berupa buku-buku dan jurnal-jurnal yang sesuai dengan kajian.
Sedangkan sifat penelitiannya bersifat deskriptif analitik artinya penulis akan berusaha menjelaskan bagaimana bentuk gerakan politik dewasa ini agar penelitian ini berkembang dalam bentuk konsep dan himpunan Fakta . Penelitian ini juga bersifat analitik , penulis berusaha untuk menyelidiki suatu peristiwa untuk mengetahui bagaiman keadaaan yang sebenarnya dan bentuk kontribusi seperti apa yang diberikan PERTI itu sendiri.
2. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatakan data yang relevan, data-data atau referensi-referensi pokoh seperti Partai Islam Di Pentas Nasional Kisah Dan Analisis Perkembangan Politik Indonesia 1945-1965, Gerakan pembaharuan Pemikiran Islam, Gerakan Modern Islam dan lain sebagainya yang berbicara tentang gerakan politik si Minang Kabau selalu menjadi acuan dasar yang tidak bisa ditinggalkan.


3. Pedekatan
• . Pendekatan Normatif
Pendekatan yang dilakukan dengan cara meneliti dan melihat apakah sesuatu yang akan diteliti tersebut sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam Islam.
• Pendekatan Historis
Pendekatan yang dilakukan dengan car melihat dan mentalaah latar belakang sejarah dari objek yang akan diteliti, sehingga dapat menggambarkan secara umum dan lazim untuk pembaca.
• Analisis Data
Mngutif pendapat Bogdan dan Taylor analisis data adalah suatu proses yang merinci usaha secara formal untuk mennemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan kepada hipotesis.
G. Sistematika Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini akan dirumuskan kedalam lima bab. Pertama, memuat pendahuluan didalamnya juga memuatkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah perpustakaan, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Kedua, akan diuraikan gerakan dan partai politik Islam di Minang Kabau, dengan memaparkan tentang pengertian gerakan dan partai politik, latar belakang gerakan partai politik di Indonesia dan perkembangan gerakan dan partai politik di Indonesia.
Ketiga, merupakan pemaparan tentang gerakan partai politik di Minang Kabau khusunya PERTI. Dalam bab ini juga akan dipaparkan tentang kapan dan seperti apa latang belakang lahirnya PERTI sebagai gerakan dan partai politik Islam.
Keempat, akan memuat analisis kiprah, gerakan dan kontribusi PERTI itu sendiri sebagai gerakan dan partai politik dalam pencaturan perpolitikan Indonesia.
Kelima, ialah kesimpulan, usulan dan saran dari penelitian ini sekaligus menjadi bab penutup dalam penelitian ini.

0 komentar:

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP